CRITICAL BOOK REPORT
CONTOH CRITICAL BOOK REPORT UNIMED KEPEMIMPINAN
CRITICAL BOOK REPORT KEPEMIMPINAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : SITI HABSARI
NIM : 1162351003
KELAS : REGULER D PPB/BK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Critical Book Report”. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah kepemimpinan Drs.Elizon Nainggolan, M.Pd atas bimbingannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih, semoga tugas ini dapat memenuhi tuntutan kuliah yang diajukan dan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca tentang Kepemimpinan.
Medan, 22 September 2016
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………i
DAFTAR ISI…………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………..1
1.1 Latar Belakang……………………………………………...1
1.2 Tujuan………………………………………………………1
1.3 Manfaat……………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………2
2.1 Identitas Buku………………………………………………2
2.2 Ringkasan Isi Buku…………………………………………3
2.3 Penilaian Terhadap Buku…………………………………...30
BAB III PENUTUP……………………………………………………31
3.1 Kesimpulan…………………………………………………31
3.2 Saran………………………………………………………..31
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….32
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.
1.2 Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpinan
1.3 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan tentang kepemimpinan bagi pembaca
1
BAB II
PEMBAHASAN CBR
PEMBAHASAN CBR
2.1 Identitas Buku
Buku Utama (buku satu)
|
Buku Pembanding (buku kedua)
|
Judul Buku :Pemimpin dan Kepemimpinan
Pengarang : Dr.Kartini Kartono
Penerbit : Rajawali Press
Tahun Terbit : 2011
Tebal Buku : 382 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
|
Judul Buku : Leader yang Ship
Pengarang : Darmo Budi Suseno
Penerbit : Milestone
Tahun Terbit : 2009
Tebal Buku : 128 halaman
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia
|
2
2.2 Ringkasan Isi Buku
BAB I: TATA TERTIP DAN KETERATURAN PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL DAN INFORMAL
1 TEORI DAN TEKNIK KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan merupakan cabang dari kelompok ilmu administrasi.kepemimpinan merupakan ilmu terapan di dalam ilmu social .seperti ilmu ilmu lain kepemimpinan juga bertujuan unuk
1)memberikan pengeertian mengenai arti luas kepemimpinan secara luas.
2)menafsirkan tingkah laku dari pemimpin
1)memberikan pengeertian mengenai arti luas kepemimpinan secara luas.
2)menafsirkan tingkah laku dari pemimpin
3)pendekatan tentang masalah social yang di kaitkan dengan fungsi pemimpin.
ruang lingkup kepemimpinan
- teori kepemimpinan
-teknik kepemimpinan
a)teori kepemimpinan
* suatu penggeneralisasian dari suatu fakta mengenai sifat sifat dasar dan prilaku pemimpin dan konsep konsep kepemimpinan
*dengan menekan latar belakang historis dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin
*sifat sifat yang di perlukan pemimpin tugas dan fungsinya serta etika profesi.
- teori kepemimpinan
-teknik kepemimpinan
a)teori kepemimpinan
* suatu penggeneralisasian dari suatu fakta mengenai sifat sifat dasar dan prilaku pemimpin dan konsep konsep kepemimpinan
*dengan menekan latar belakang historis dan sebab musabab timbulnya kepemimpinan serta persyaratan untuk menjadi pemimpin
*sifat sifat yang di perlukan pemimpin tugas dan fungsinya serta etika profesi.
b)teknik kepemimpinan
*kemampuan dan keterampilan pemimpin
*melingkupi konsep dasar dan sifat pemimpin
=> tujuan tenik kepemimpinan
-agar menjadi pemimpin dan mampu menjalankan perannya sebagai pemimpin .
-pemimpin memiliki nilai norma yang efektif.
*kemampuan dan keterampilan pemimpin
*melingkupi konsep dasar dan sifat pemimpin
=> tujuan tenik kepemimpinan
-agar menjadi pemimpin dan mampu menjalankan perannya sebagai pemimpin .
-pemimpin memiliki nilai norma yang efektif.
3
BAB II : NILAI BEKERJA/KARYA BAGI MANUSIA
Pandangan konservatif menyatakan,bahwa kerja jasmaniah itu adalah bentuk hukuman yang harus disandang manusia sebagai akibat dari dosa-dosa nya.
Ada sebuah pandangan yang melihat kerja/karya manusia itu sebagai berikut;
1.kerja itu merupakan aktifitas dasar dan bagian esensial dari kehidupan manusia.
2.kerja merupakan aktivitas social yang memberikan bobot dan isi pada kehidupannya.
3,moral dari individu itu tidak mempunyai kaitan langsung dengan kondisi fisik/materil dari pekerjaan.
4.insentif kerja itu banyak bentuknya ,antara lain uang,jaminan social,jaminan hari tua,status social dan lain lain.
Aspek penting dari kerja yang perlu diperhatikan oleh pemimpin ialah motivasi dan lingkungan kerja.Sebuah fakta penelitian mengatakan bahwa orang bekerja itu pada dasar nya secara primer tidak selalu dikuasai oleh motif –motif ekonomis belaka.sebab dibalik perolehan keuntungan dan uang, terdapat juga dorongan batiniah yang sangat kuat untuk mencari satu tempat atau status social dimana individu dapat berakar,untuk dihargai orang lain,mencari sekuritas,untuk diterima menjadi bagian terintegrasi dari satu unit , dan untuk memainkan satu peranan(untuk berfungsi).Hanya cara demikian inilah individu dapat menemukan arti dari karya kerjanya,dan bisa menghayati makna hidupnya.jika dia tidak mendapatkan semua ini ,pastilah dia mengalami banyak frustasi dan kekecewaan.
MASYARAKAT MODERN DAN MASALAH KERJA
Situasi bekerja dalam masyarakat modern yang serba kompleks sekarang sekarang selalu membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.Dalam situasi ini selalu dibutuhakan pemimpin dan kepemimpinan demi efektivitas dan efisiensi kerja.lalu muncul hierarki organisasi dengan dengan beberapa lapis kekuasaan dan birokrasi.
4
Namun dalam perkembangan selanjutnya,ekses dari birokrasi tersebut adalah overbirokratisasi dan oversentralisasi. Overbirokratisasi mengakibatkan organisasi menjadi lamban dan tidak efisien sedangkan oversentralisasi mengakibatkan organisasi menjadi “berat di atas” dan macet.dan kedua duanya mengakibatkan turun nya moral bawahan.
BAB III : KONSEP DAN TEORI MENGENAI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
1. Teori kepemimpinan
Teori kepemimpinan adalah penggeneralisasian satu seri perilaku pemimpin dan konsep-konsep kepemimpinannya.
1.1 Latar Belakang sejarah pemimpin dan kepemimpinan
Kepemimimpinan muncul bersama-sama adanya peradaban manusia yaitu sejak
zaman nabi-nabi dan nenek moyang manusia yang berkumpul bersama, lalu bekerja bersama-sama untuk mempertahankan eksistensi hidupnya menantang kebuasan binatang dan alam di sekitarnya.
1.2 sebab-musabab munculnya pemimpin
tiga teori yang menonjol dalam menjelaskan kemunculan pemimpin ialah:
a. teori genetis menyatakan sebagai berikut:
- pemimpin itu tidak dibuat, akan tetapi lahir jadi pemimpin oleh bakat-bakat alami yang luar biasa sejak lahirnya.
- Dia ditakdirkan menjadi pemimpin dalam situas-kondisi yang bagaimanapun juga, yang khusus.
- Secara filosofi, teori tersebut menganut pandangan deterministis.
5
b. Teori social (lawan teori genetis) menyatakan sebagai berikut:
- Pemimpin itu harus disiapkan, dididik, dan dibentuk tidak dilahirkan begitu saja.
- Setiap orang bisa menjadi pemimpin, melalui usaha penyiapan dan pendidikan, serta didorong oleh kemauan sendiri.
- Teori ekologis atau sintetis (muncul sebagai reaksi dari kedua teori tersebut lebih dahulu).
1.3 tipe dan gaya kepemimpinan
a. tipe deserter (pembelot).
b. Tipe birokrat.
c. Tipe misionaris (missionary).
d. Tipe developer (pembangun).
e. Tipe otokrat
f. Benevolent autocrat (otokrat yang bijak).
g. Tipe compromiser (kompromis).
h. Tpe eksekutif
1.4 syarat-syarat kepemimpinan
a. kekuasaan ialah kekuatan, otoritas dan legalitas yang memberikan wewenang kepada pemimpin guna mempengaruhi dan menggerakan bawahan untuk berbuat sesuatu.
b. Kewibawaan ialah kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga orang mampu “mbawani” atau mengatur orang lain, sehingga orang tersebut patuh pada pemimpin, dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan tertentu.
c. Kemampuan ialah segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan/keterampilan teknis maupun social, yang dianggap melebihi dari kemampuan anggota biasa.
2. Pemimpin dan sifat-sifatnya
Menurut Henry Pratt Fairchild menyatakan: pemimpin dalam pengertian luas ialah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku social dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi.
6
Ordway Tead dalam tulisannya mengemukakan 10 sifat yaitu :
a. Energy jasmaniah dan mental (physical and nervous energy).
b. Kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of purpose and direction).
c. Antusiasme (enthusiasm; semangat, kegairahan, kegembiraan yang besar).
d. Keramahan dan kecintaan (friendliness and affection).
e. Integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati).
f. Penguasaan teknis (technical mastery).
g. Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness).
h. Kecerdasan (intelligence).
i. Keterampilan mengajar (teaching skill).
j. Kepercayaan (faith).
George R. Terry dalam bukunya “principles of management”, 1964 menuliskan sepuluh sifat pemimpin yang unggul, yaitu:
a. Kekuatan
b. Stabilitas emosi
c. Pengetahuan tentang relasi insane
d. Kejujuran
e. Objektif
f. Dorongan pribadi
g. Keterampilan berkomunikasi
h. Kemampuan mengajar
i. Keterampilan social
j. Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial
BAB IV : KEPEMIMPINAN YANG TIDAK EFISIEN
Pemimpin yang tidak efisien itu seperti mesin termostat kuno secaa tidak perduli panasnya(perintah intruksi, komando, tekanan, dan kesewenang wenangannya) kepada sekitarnya.sbab dia memiliki kepribadian yang kaku, tertutup, tidak peka,tidak perdulian dan selalu tidak mau menerima pesan serta informasi dari para pengikutnya.
Maka kepemimpinan yang tidak efisien dan” aneh” tadi adakalanya tepat mengena, apabila iklim emosional dari kelompok yang dipimpinnya kebetulan juga sesuai dengan sifat sifatnya yang kurang normal itu. Contohnya, seorang agitator yang sangat emosional dan fanatik,bisa menjadi pemimpin yang “efektif” apabila dia mengepali kelompok individu yang selalu bersikap agresif, bercuriga, berprasangka , fanatik digenangi mcam macam faham sektarisme, dan sangat radikal.
TEORI TENTANG KEPEMIMPINAN
Banyak studi ilmiah dilakukan orang mengenai kepemimpinan, dan hasilnya beroa teori teori tentang kepemimpinan. Teori teori yang dimunculkan menunnjukan perbedaan dalam:
· Pendapat dan uraiannya,
· Metodelogi,
· Interprestasi yang diberikan,
· Kesimpulan yang ditarik.
G R Terry mengemukakan sejumlah teori kepemimpinan,yaitu teori teori sendiri ditambah dengan teori teori penulis lainnya berikut:
1.Teori otokratis
Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah perintah, paksaan, dan tindakan tindakan yang arbitrer (sebagai wasit). Ciri ciri khasnya ialah:
Dia meberikan perintah perintah yang dipaksakan, dan harus dipatuhi.
a. Dia enentukan polices/kebijakan untuk semua pihak,tanpa berkonsultasi dengan para anggota.
b. Dia tidak pernah memberikan informasi mendetail tentang rencana rencana yang kakan datang.
c. Dia memberikan pujian atau kritik pribadi terhadap setiapmanggota kelompokya dengan insiatif sendiri.
2 .Teori psikologis
Teori ini menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah memunculkan dan mengembangkan sistem motivasi terbaik, untuk merangsang kesediaan bekerja dari para pengikut dan anak buah.
3.Teori sosiologis
Kepeimpinan dianggap sebagai usaha usaha untuk melancarkan antar-relasi dalam organisasi; dan sebagai usaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara para pengikutnya, agar tercapai kerja sama yang baik.
4.Teori Suportif
Menurut teori ini, para pengikut harus berusaha sekuat mungkin, dan bekerja dengan penuh gairah,sedang pemimpin akan membimbing dengan sebaik baiknya melalui policy tertentu
5.Teori Laissez Faire
Kepemipinan laissec faire ditampilkan oleh seorang tokoh “ ketua dewan” yang sebenarnya tidak becus mengurus dan dia menyerahkan semua tanggung jawab serta pekerjaan kepada bawahan atau kepada semua anggotanya.
6.Teori Kelakuan pribadi
Kepemimpinan jenis ini akan muncul berdasrkan kualitas – kualitas pribadi atau pola pola kelakuan para pemimpinnya.
Pola tingkah laku pemimpin tersebut erat berkaitan dengan:
· Bakat dan kemampuannyam
· Kondisi dan situasi yang dihadapi,
· Good will atau keinginan untuk memutuskan,
· Derajat supervisi dan ketajaman evaluasinya
7. Teori Sifat Orang Besar
Sudah banyak orang yang melakukan untuk mengindentifikasikan sifat sifat unggul dan kualitas superior serta unik, yang diharapkan ada pada seorang pemimpin, untuk meramalkan kesuksesan kepemimpinannya.
8. Teori Situasi
Teori ini menjelaskan, bahwa harus terdapat daya lenting yang tinggi/luwes pda pemimpin untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan situasi, lingkungan sekitar dan zamannya.
9. Teori Humanistik
Menurutt teori ini kepeemimpinan ialah merealisir kebebasan manusia dan memenuhi segenap kebutuhan insani, yang dicapai melalui imteraksi pemimpin dengan rakyat.
BAB V : ASAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN TUGAS TUGAS KEPEMIMPINAN
Asas Dan Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan adalah memadu,menuntun,membimbing,membangun,memberi atau,membangunkan motifasi-motifasi kerja,mengemudikan organisasi,menjalin jraingan-jaringan komunikasi yang baik memberikan suferfisi atau pengawasan yang efesien,dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju,sesuai dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
Asas-asas kepemimpinan ialah:
1.Kemanusiaan,mengutamkan sifat-sifat kemanuasiaan,yaitu pembimbimbinga manusia oleh manusia,untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individe,demi tujuuan-tujuan humam.
2.Efisien,efesiensi teknis maupun sosial,bertkatian dengan terbatasnya sumber-sumber,materi dan jumlah manusia,atas prinsip penghematan,adanya nilai-nilai ekonomis,serta asas-asas manajemen modern.
3.Kesejahteraan Dan Kebahagiaan yang lebih merata,menuju pada taraf kehidupan yang lebih tinggi.
BAB VI : DINAMIKA KELOMPOK ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL DINAMIKA KELOMPOK
Kelompok itu ialah kumpulan yang terdiri dari dua atau lebuh individu dan kehadiran masing –masing individu mempunyai arti serta nilai bagi orang lain dan ada dalam situasi saling mempengaruhi .
Yang penting dalam kelompok tersebut ialah bukannya persamaan dan perbedaan satu sama lainnya akan tetapi saling ketergantungan atau interdependensinya . Selanjutnya individu –individu didalam kelompoknya itu sifatnya dinamis sebab saling mempengaruhi dan saling mendorong .maka ciri –ciri manusia didalam kelompoknya atau didalam medan sosial antara lain .
1.dinamis ,selau bergerak dan berubah
2.mempunyai potensi ,kesanggupan dan kemungkinan untuk melakukan bermacam –macam aksi atau perbuatan atau peristiwa .
3.menanggapi orang lain sebagai mahkluk sejenis ,sebagai sesama hidup dan sebagai subjek yang sederajat .
4. interaksi dan partisipasi masing –masing anggota kelompok itu sangat berkaitan .
FUNGSI KELOMPOK BAGI INDIVIDU ,DAN FUNGSI PEMIMPIN
Fungsi kelompok bagi individu ialah sebagai berikut :
1. Kelompok itu memberikan wadah sosial dan ruang hidup psikologis kepada individu .
2. Menjadi kader referensi untuk mengaitkan diri
3. Memberikan rasa aman /sekuritas ,sehingga orang merasa betah dan kerasan didalamnya
4. Memberikan status sosial kepada individu
5. Memberika ideal –ideal ,cita-cita ,tujuan-tujuan hidup tertentu dan asas-asas perjuangan bagi hidupnya .
6. Kelompok dijadika alat atau wahana untuk mencapai cita-cita hidupnya
7. Didalam kelompok individu merasa menjadi satu bagian dari gestalt kelompok .
BAB VII : PEMIMPIN DAN KOMUNIKASI
Komunikasi ialah arus informas dan emosi-emosi yang dapat dalam masyrakat yang berlangsung secara vertikal (atas bawah, vice-versa) maupun secara horisontal. Dapat berarti pula perhubungan atau persmbungan wahaana/sarana-sarana.
Teknik Komunikasi ialah: tata cara hubungan yang efisen baik melalui penggunaan alat-alat komunikasi maupub tidak dengan semua unsur yang saling melibatkan diri dalam satu unit sosial
Pada teknik komunikasi ini ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, yaitu:
1. Manfaat komunikasi.
2. Arus komunikasi
3. Kebijakan komunikasi.
4. Tipe dan persyaratan komunikasi.
5. Bentuk-bentuk komunikasi
13
BAB VIII : REKAPILUTASI TUGAS-TUGAS PEMIMPIN
Rekapilitasi dari tuga-tuga pemimpin yang bis dibedakan dari tugas nggota ialah sebagi berikut:
1) Dalam peratura waktu yang relatif menjadi semakin pendek, kualitas pekerjaan dan tugas pemimpin mengandung banyak sekali dimensi inovasi (pembaruan, perubahan baru) dan perubahan-perubahan serba cept, yng menjadi semakn di percepat pada zaman modern
2) Pemimpin mampu menyusun kebijakan/policy yang bijaksana dn mampu mengadakan seleksi secara cermat tepat dari banyak alternatif; menjadi memiliki kemampuan pentuan keputusan/decision making yang tepat
3) Pemimpin harus bisa menerjemahkan atau menjabarkan ide-ide, konsep dan policy organisasi dalam bahasa-aksi, yaitu dalam bentuk perintah, komando dan instruksi-instruksi yang jelas, sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh segenap anggota kelompoknya.
Selanjutnya, konsepsi mengenai kepemimpinan tidak bisa di lepaskann dari kemampuan, kewibawaan, dan kekuasaan.
1. Kemampuan ialah segenap daya, kesanggupan, kekayaan, kecakapan dan kekuatan yang terdapat pada inividu untuk bertingkah laku, khususnya untuk bertingkah laku sebagai pemimpin.
2. Kewibawaan berasal dari kata-kata “kawi” dan “bhawa”. “Kawi berarti kuasa yang lebih, kelebihan. Dan “bhawa” ialah kekuasaan, kekuatan suprahuman, keutamaan, kelebihan, keunggulan. Jadi kewibawaan (dalam bahasa Jawanya ”prabawa”), berarti kelebihan, keunggulan keutamaan, dengan mana seseorang mampu ”hambawani” atau mengatur, membawa, memimpin, dan merintah orang-orang lain.
3. Kekuasaan ialah: kekuatan, otoris, pengaruh untuk mengatur dan mengarahkan pengikutnya.
BAB IX : MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DETERMINAN DAN KEKUATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN DAN PEMIMPIN
GR. Terry dalam bukunya principle of management menyatakan beberapa definisi orang lain , sebagai berikut :
Ø “The force that runs an enterprise and is responsible for its succes or failure (kekuasaan yang mengatur suatu usaha dan bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan )”.
Ø “Management is the performance of conceiving and achieving desired results by means of group efforts consisting of untilizing human talents and resources (manajemen adalah penyelenggaraan usaha penyusunan dan pencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan upaya-upaya kelompok, terdiri atas penggunaan bakat-bakat dan sumber daya manusia)’’.
Ø “ Management is simply getting things done through people (secara sederhana, manajemen adalah melaksanakan perbuatan-perbuatan tertentu dengan menggunakan tenaga orang lain)”.
Manajemen dapat disebut pula sebagai pengendalian suatu usaha, yaitu merupakan :
1) Proses pendelegasian/pelimpahan wewenangan kepada beberapa pananggung jawab dengan tugas-tugas kepemimpinan, dan
2) Proses penggerakan serta bimbingan pengendalian semua sumber daya manusia dan sumber materiil dalam kegiatan mencapai sasaran organisasi.
GR.Terry berpendapat bahwa fungsi-fungsi manajemen meliputi 4 peristiwa yang disingkat dengan P.O.A.C., yaitu :
1) Planning (perencanaan)
2) Organizing (pengorganisasian)
3) Actuating (penggerakan, aktualisasi )
4) Control (pengawasan)
Sedang kan H.Albers mengguynakan pembagian planing,organizing,directing, and controling. Perencanaan atau planning adalah kegiatan menentukan sebelumnya sasaran yang ingin dicapai, dan memikirkan cara serta sarana-sarana pencapaiannya.
Sasaran yang ingin dicapai itu menjadi parameter (ukuran perbandingan ) bagi setiap pemimpin untuk menentukan sederetan aktivitas yang harus dilakukan, agar setiap pengikut dan bawahan dapat memberikan kontribusi maksimal dan positif Maka termasuk dalam sasaran ialah maksimalisasi keuntungan dengan menghilangkan hambatan0hambatan sebanyak mungkin,penerpan kebijakan yang inovatif dan penentuan sasarang samping (subobjectives)dengan tujuan utama ialah mengadakan peramalan/forecasting.
Pengambilan keputusan (decision making) dalam penentuan sasaran yang dituju, penggunaan sarana dan langkah-langkah konkret yang akan diambil merupakan bagian dari perencaan. Perencanaan mencakup perkiraan masa mendatang, dan perkiraan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dengan jalan :
Ø Memperhitungkan semua sumber yang tersedia
Ø Menentukan tujuan (sasaran atau objectives)
Ø Menetapkan kebijakan/policy
Ø Menetapkan prosedur dan metode-metode yang tepat,logis dan sistematis ,untuk pendayagunaan semua energi dan kehgiatan secara maksimal.
Pengorganisasian adalah pengurusan semua sumber dan tenaga yang ada dengan landasan konsepsi yang tepat, dan penentuan masing-masing fungsi (persyratan tugas , tata kerja, tanggung jawab, dan antarrelasi dari fungsi-fungsi) sehingga merupakan satu totalitas sistem, dimana bagian yang satu menunjang dan bergantung (saling bergantung) pada bagian lainnya. Tugas pokok dalam pengorganisasian ialah :
a) Membagi tugas kerja
b) Menentukan kelompok-kelompok atau unit-unit kerja
c) Menentukan tingkatan otoritas, yaitu kewibawaan dan kekuasaan untuk bertindak secara bertanggung jawab.16
BAB X : PEMIMPIN DEMOKRATIS
Pemimpin demokratis dapat digolongkan dalam:
a.pemimpin demokratis tulen,dan;
b.pemimpin demokratis palsu/pura-pura (PSEUDO-DEMOKRATIS)
· pemimpin demokratis tulen itu merupakan pemimbing yang baik bagi kelompoknya. Dia menyadari bahwa tugasnya ialah mengkoordinasikan pekerjaan dan tugas dari semua anggota-anggota nya,dengan menekankan rasa tanggung jawab dan kerja sama yang baik kepada setiap anggota. Dia tahu,bahwa organisasi atau lembaga bukanlah masalah “pribadi atau individual”, akan tetapi kekuatan organisasi terletak pada partisipasi aktif setiap anggota. Dia mau mendengarkan nasihat dan sugesti semua pihak dan mampu memanfaatkan keunggulan setiap orang seefektif mungkin pada saat-saat yang tepat.
· Sebaliknya pemimpin PSEUDO-DEMOKRATIS pada umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut dia memang berusaha untuk bersikap demokratis. Akan tetapi karena dia berkarakter lemah,merasa selalu bimbang dan tidak mempunyai pendirian,maka penampilannya tidak jauh berbeda dengan si “baby autocrat” (otokrat bayi).bedanya ialah pemimpin pseudo demokratis ini sifatnya lebih sentimentil.
Pemimpin demokratis
Pemimpin demokratis dapat digolongkan dalam:
a. pemimpin demokratis tulen, dan;
b. Pemimpin demokratis palsu pura pura(pseudo- demokratis)
17
BAB XI : MEMILIH DAN MELATIH PEMIMPIN PEMBINAAN KEPEMIMPINAN PEMUDA
Memilih Calon Pemimpin
Untuk memenuhi kebutuhan kepemimpinan suatu organisasi,seorang pemimpin tertinggi diharuskan memilih pembantu pembantu untuk memimpin kelompok bidang dan urusan yang menjadi bagian organisasi tersebut.
Pembantu pembantu bisa diambil dari organisasi sendiri dan dapat juga dicari dari luar organisasi dengan syarat syarat tertentu:
· Dapat memimpin orang lain kearah pencapain tujuan organisasi
· Dapat menjalin komunikasi antara manusia
Menurut O.Jeff Harris:
Menyatakan bahwa orang orang yang perlu dipilih sebagai calon pemimpin adalah
· Memiliki kemampuan untuk menjadi perseptif.
· Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi.
· Memiliki kemauan untuk memikul tanggung jawab.
· Memiliki kemampuan menetapkan prioritas secara tepat.
1.Memiliki kemampuan untuk menjadi perseptif
Persepsi adalah kemampuan untuk melihat dan menanggapi realitas nyata.Dalam hal ini pemimpin perlu mempunyai daya persepsi disertakan dengan kepekaan yang tinggi terhadap semua situasi organisasi dari segi segi kekuatan dan kelemahan .
Pemimpin juga harus mampu mengadakan intropeksi,melihat dalam diri sendiri,dikaitkan beratnya tugas tugas dan besarnya tanggung jawab yang harus dipikul.
18
2.`Kemampuan untuk berkomunikasi
Kemampuan untuk memberikan informasi dengan cepat,tepat dan jelas juga kemampuan untuk menerima informasi dari luar dengan kepekaan tinggi,melupakan syarat mutlak bagi pemimpin yang efektif.Maka segenap tanggung jawabnya akan lebih mudah dengan tugas tugas yang harus distribusikan kepada bawahan atau pengikut pengikutnya.
Spesialisasi kerja dalam bentuk unit unit yang kecil kecil.Membwa kita pada system hierarki kerja dengan segala kompleksitasnya.
Maka untuk tugas tugas Koordinasi dan supervisi terhadap unit unit tresebut agar bias menjadi bagian bagian yang terkuasai.
Komunikasi yang tidak baik antara pemimpin dengan pengikutnya akan menimbulkan hal hal seperti prasangka,kecemasan,ketegangan batin dan konflik konflik baik yang tertutup dalam diri sendiri maupun yang terbuka dengan orang lain.
Komunikasi yang tidak lancar menimbulkan perasaan duka,terisolasi, dipisahkan dari organisasi,banyak kesulitan dan kesalahpahaman.Maka jelaslah bahawa setiap usaha bersama memerlukan pemimpin.
3.Kemauan untuk memikul tanggung jawab
Bila seseorang menerima tugas kepemimpinan,dia haruslah berani memikul tanggung jawab bagi setiap tingkah lakunya.Menerima tanggung jawab kepemimpinan mengandung risiko menerima sanksi-sanksi tertentu bila ia tidak mampu mencapai hasil yang diharapkan.
Karena peranan kepemimpinan itu harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang cukup berat,maka diharapkan agar orang-orang yang diserahi jabatan pemimpin itu benar-benar menghendaki peranannya dan sanggup menerima tanggung jawab.
4.Kemampuan untuk menetapkan prioritas secara tepat
Seorang pemimpin itu harus benar-benar mahir memilih mana bagian yang penting dan harus didahulukan dan mana yang kurang penting sehingga bias ditunda pelaksanaannya.Jadi,mampu mengambek-paramartakan pemecahan masalah.Juga sanggup memilih keputusan secara bijaksana dari sekian banyak alternative dengan tepat.
Dia mampu mendahulukan perencanaan,persiapan dan alat-alat yang akan digunakan oleh petugas-petugas bawahan yang ada divawah kewenangannya,sebelum dia sendiri melaksanakan tugas-tugasnya.
5.Kemampuan untuk menanggapi secara objektik
Objektivitas merupakan kemampuan untuk melihat masalah masalah secara resional,impersonal tanpa prasangka.Objektivitas adalah kelanjutan dari perseptivitas dengan mengabaikan sebanyak mungkin faktor faktor pribadi dan emosional yang bias mengakibatkan kaburnya kenyataan.Objektivitas juga merupakan unsur penting dari pengambilan keptusan secara analitis,sehingga memungkinkan pemimpin mengambil keputusan yang bijaksana dan melakukan satu seri tindakan yang konsisten.
Bab XII : KEPEMIMPINAN DAN MASALAHA KONFLIK
MASYARAKAT MODERN DAN KONFLIK
Kehidupan dalam masyarakat modern, terutama kehidupan di kota kota besar itu sifatnya serba tergesa gesa, dipenuhi banyak persaingan dan perlombaan hidup, karena orang suka membandingkan diri sendirindengan orang lain.
Dalam suasana penuh rivalitas ini menonjollah kepentingan sendiri atau paham individualisme, sehingga kontak kontak social menjadi longgar.
Selanjutnya, oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak
terjadi perubahan social dan pertumbuhan yang tidak sama dari kebudayaan.
Sering berlangsung perubahan perubahan social yang serba cepat dan mendadak, yang tidak dapat mengait atau tidak cocok dengan salah satu atau beberapa sector kehidupan.juga tidak ada consensus di antara sesama warga masyarakat. Kondisi sedemikian disebut disorganisasi social.
Hilanglah hubungan masyarakat yang intim, dan orang lebih menonjolkan egoisme.
Manajemen masyarakat modern adlah identik dengan konflik.
DEFINISI KONFLIK DAN PENDEKATAN MODERN
Kata konflik ini mengandung banyak pengertian.Ada pengrtian negatif, yang netral, dan posiif.
Pengertian yang negatif, konflik dikaitkan dengan sifat sifat animalistic, kebuasan, kekerasan, barbarism, destruktif/pengrusakan, penghancuran, irrasionalisme, tanpa control emosional, hura hara, pemogokan , perang, dan seterusnya.
Dalam pengertian positif, konflik dihubungkan dengan peristiwa petualangan, hal hal baru, inovasi, pembersihan, pemurnian, pembaharuan, penerangan batin, kreasi, pertumbuhan, perkembangan, rasionalitas yang dialektis, mawas diri, perubahan dan seterusnya.
Konflik diartikan sebagai akibat biasa dari kenekaragaman individu manusia dengan sifat sifat yang berbeda, dan tujuan hidup yang tidak sama pula.
Clinton F. Fink mendefinisikan Sbb ;
Konflik ialah relasi relasi psikologis yang antagonistis, berkaitan dengan tujuan tujuan yang tidak bisa disesuaikan interest interest ekslusif dan tidak bisa dipertemukan , sikap sikap emosional yang bermusuhan, dan struktur struktur nilai yang berbeda.
Konflik adalah interaksi yang antagonistis mencakup tingkah laku lahiriah yang tampak jelas, mulai dari bentuk bentuk perlawanan halus, terkontrol, tersembunyi, tidak langsung , sampai pada bentuk perlawanan terbuka, kekerasan perjuangan tidak terkontrol, benturan laten, pemogosokan, hura hura, maker, gerilya, perang, dan lain lain.
BAB XIII : PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN MAHASISWA
Dalam GBHN Tap MPR-RI No.IV/MPR/1978 dicantumkan peranan perguruan tinggi dalam era Pembangunan,dan perlunya ada pembinaan para mahasiswa.Para mahasiswa yang berusia sekitar 18-27 tahun ini adalah pribadi yang sedang berkembang dan tengah mencari jati dirinya atau identitas sendiri. Mereka sudah melewati masa “sturn und drang” dan masa puber, akan tetapi belum mencapai status kedewasaan penuh.
Dalam menuntun para mahasiswa, peranan dosen cukup besar, yaitu bergantung pada kualitas kepribadiannya, kewibawaan ilmiahnya, konsistensi pada pendirian serta ideologinya, dan falsafah hidupnya. Dalam kerangka pembinaan mahasiswa, di lingkup Universitas dan akademi di perlukan manajemen yang kuat dan manajer yang bijaksana.
Semua universitas didirikan dengan maksud memperoloeh tenaga kerja atau pegawai negeri untuk mengisi jabatan-jabatan.
Kondisi mahasiswa dengan berbagai aktivitas dan pola kepemimpinannya dengan melakukan pendekatan dari beberapa segi untuk menganalisis kegiatan ;
1) Pendekatan Psikologis mendasarkan analisisnya mengenai adanya pengaruh-pengaruh yang bersifat menekan, yaitu:
ü Pengaruh keluarga yang cenderung semakin acuh tak acuh terhadap pendidikan anak keturunannya sendiri.
ü Adanya tekanan-tekanan sosial dari masyarakat modern terhadap generasi muda.
ü Adanya tekanan-tekanan politik yang menempatkan para mahasiswa dan orang-orang muda pada posisi marginal.
ü Adanya tekanan dari kebudayaan masyarakat makmur yang mengakibatkan pola hidup santai
ü Oleh proses pendewasaan diri.
2) Pendekatan ekonomis menitikberatkan adanya jurang strata, yang menimbulkan banyak kecemburuan sosial, ketegangan sosial yang diwarnai kesengsaraan.
3) Pendekatan secara sosiologis menitikberatkan terbentuknya kelompok mahasiswa menjadi kekuatan sosial,kekuatan eliter dan kekuatan politik.
4) Pendekatan politik secara khusus menyoroti motivasi dan ideologi yang mendorong aksi-aksi mahasiswa.
Tipe-tipe kepemimpinan mahasiswa ditentukan oleh :
A. Faktor keturunan, yaitu berasal dari orang tua dengan kondisi sosial-ekonomis yang bagaimana?.
B. Faktor usia.
C. Jenis pendidikan mahasiswa.
D. Lingkungan sosial .
Kegiatan-kegiatan organisasi mahasiswa dengan kepemimpinannya bertujuan untuk:
1. Mempercepat proses pendewasaan.
2. Menunjang proses belajar.
3. Arena untuk mengadakan latihan-latihan mental.
4. Belajar menjalin komunikasi yang baik.
5. Belajar memahami gejolak-gejolak dan masalah-masalah sosial yang aktual dan melanda masyarakat.
6. Melakukan kegiatan-kegiatan rekreatif dan kreatif di bidang seni, drama, film, pertandingan olahraga, dan lain-lain.
24
BAB XIV : KEPEMIMPINAN MILITER
I. KEPEMIMPINAN MILITER DENGAN SIFAT-SIFATNYA
Peranan militer dimasa repolusi dalam bentuk konprontai fisik melawan tentara Belanda, tidak di ragukan lagi, yaitu sejak 1945 sampai tercapai kemerdekaan penuh di tahun 1950 sebagai negara kesatuan RI, dan peranan militer/ABRI sebagai bayangkara negara hingga 1958 alam menjamin keamanan dan kestabilan negara. Tokoh-tokoh militer mulai banyak di tempatkan di lembaga-lrembaga politik (partai, eksekutif, legislatif, yudikatif, organisasi massa, dan usaha-usaha korporatif atau badan-badan hukum negara).
Keterlibatan politik dari militer ini pada intinya bukan disebabkan oleh penonjolan fungsi kemiliterannya, akan tetapi lebih banyak di dorong oleh :
1. Keinginan untuk mengadakan reformasi sosial dan modernisasi politik yang lebih sehat.
2. Etik memberikan pelayanan umum yang lebih baik, yang sangat di dukung oleh kemampuan teknis, administratif, dan manajerial yang lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan orang-orang sipil (berkat sistem persenjataan modern yang menuntut adanya manajemen modern).
3. Fungsi kebayangkarian dalam wujud pengabdian yang heroik dan kekesatriaan, untuk menegakan keamanan dan ketentraman umum.
4. Adanya esprit de corps dengan kohesi internal yang sangat kuat.
Sifat-sifat kepemimpinan militer yang sangat menonjol antara lain adalah:
1. Otoriter lewat komando dan asas efisiensi.
2. Ada disiplin tinggi dan esprit de corps yang kuat, serta pengabdian penuh pada tugas-tugas.
3. Interaksi nyang searah, disertain kepatuhan total terhadap komando dengan penentuan tugas-tugas yang jelas, dan rasa tanggung jawab yang besar.
4. Memiliki stamina, fisik atau mental yang kuat berkat latihan-latihan rutin setiap hari, dengan daya reaksi yang cepat, hati-hati, cermat- teliti.
5. Memiliki loyalitan dan integritas tinggi, yang dilambari sifat kejujuran.
6. Bersikap selalu terbuka terhadap perubahan, progres –kemajuan, ide-ide baru, inofasi, dan modernisasi.
7. Efisien secara teknis dan taktis, disamping kompeten dalam pendidikan dan pertempuran atau perang.
8. Kompetensi tersebut mengarah pada profesionalisasi, dengan keemampuan manajerial serta kemampuan tempur yang semangkin tinggi.
II. KEPEMIMPINAN MILITER DITENGAH MASYARAKAT
Di masa perjuangan fisik tentara pada masa itu terdiri dari pemuda-pemuda golongan kelas menengah dan bawah yaitunpelajar, mahasiswa, pegawai-pegawai muda, pemuda-pemuda kampung dan desa (terutama para santri dari desa-desa dan kota-kota kecil), serta sukarelawan-sukarelawan lainnya. Motifasi jadi tentara ialah loyalitas pada bangsa dan tanah air, dengan status sukarelawan yang tidak dibayar. Karna mereka dengan spontan merasa terpanggil untuk mengammbil senjata guna merebut kemerdekaan dari tangan pemerintah kolonial Belanda dengan semboyan “HIDUP ATAU MATI”.
Kemudian berkat jasa dan keberaniannya, mereka diakui sebagai pemimpin atau “KOMANDAN” oleh kawan-kawan seangkatan. Maka kepemimpinan militer pada saat itu pringkatnya adalah:
- Patriotik, pelopor nasionalisme.
- Berani dan jujur.
- Paternalistik, penuh emosi kebapakan.
- Bersemangat, dengan
- esprit de corps yang tinggi.
- Tanpa interes-interes pribadi.
- Penganjur perubahan dan kemajuan.
Bagi pihak militer sendiri, asistensinya dilembaga eksekutif, legislatif, dan politik itu mendorong kuat mereka untuk memerankan kedwifungsiannya, yaitu sektor pwrtahanan-keamanan dan dibidang sosial-politik. Hal ini terutama didukung oleh faktor-faktor yang menguntungkan, yaitu:
1. Adanya kohesi dan esprit de corps yang kuat dikalangan tentara.
2. Memiliki kemahiran teknis dan manajerial yang tinggi berkat pendidikan dalam dan luar negeri, ditambah pengalaman dilapangan dengan tugas teritorial dan tugas bertempur.
3. Memiliki semangat 1945, keheroikan dan etos pemberian pelayanan umum kepada rakyat dengan kesadaran sosoial tinggi.
4. Dan bersal dari kelas sosial menengah, yang perah “diasuh” oleh rakyat dimasa perjuangan fisik dan gerilia yang mengetahui benar kondisi keterbelakangan rakyat kecil pada umumnya.
Dukungan penting para pemimpin militer dalam proses moderinsasi di negara berkembang antara lain berupa:
1. Memurnikan dan memperkokoh birokrasi negara.
2. Mengembangkan sektor ekonomi, finansial, dan komersial.
3. Memberikan suport politik dengan jalan memodernisasi lembaga-lembaga yang memiliki predikat unggul.
4. Mengingkatkan partisipasi politik kelas sosial baru dan masa rakat yang mulai terdidik dan sadar politik.
5. Menstimilasi dilaksanakannya upaya demokratisasi di segala bidang kehidupan.
6. Merangsang pribadi-pribadi dan pemerintah-pemerintah asing untuk mengambil bagian dalam usaha-usaha pembangunan.
7. Mengadakan reprmasi-repormasi agraris di daerah pedesaan.
Maka keterlibatan pemimpin-pemimpin militer atau para perwira dalam poloitik itu baisanya merupakan reaksi dari 2 situasi yaitu:
Meningkatnya konflik-konflik diantara partai-partai politik dan kelompok-kelompok sosial.
1. Menurunnya efektivita dan legitimitas institusi-institusi politik karna tidak mampu menjalankan fungsi-fungsinya.
Maka dwitugas dari pemimin militer pada awal masa modernisasi iu ialah:
· Membangun pasukan tentara yang tersentralisasi dan rasional, serta loyal pada bangsa dan negara.
· Membangun sistem birokrasi pemerintahan yang bersih dan efektiv.
Tugas-tugas pokonya adalah:
1) Melindungi, menjaga keamanan.
2) Perwalian.
3) Pemberantas, anarki dan macam-macam disfungsi sosial.
4) Menangkal subversi.
5) Menegakan-meluruskan sistem politik yang ada.
KEPEMIMPINAN PANCASILA
Agar mampu melaksanakan tugas kewajibannya,pemimpin harus dapat menjaga kewajibannya. Dia harus memiliki kelebihan-kelebihan tertentu bila disbanding dengan kualitas orang-orang yang dipimpinnya. Kelebihan ini terutama meliputi segi teknis,moral,dan semangat juangnya. Beberapa kelebihan tersebut antara lain ialah factor-faktor sebagai berikut:
1. Sehat jasmaninya,dengan energy yang berlimpah-limpah,keuletan,dan asdauduer tinggi;
2. Memiliki intregitas kepribadian,sehingga dia matang,dewasa,bertanggung jawab,dan susila;
3. Rela bekerja atas dasar pengabdiandan prinsip kebaikan,serta loyal terhadap kelompoknya;
4. Memiliki inteligensi tinggi untuk menanggapi situasi dan kondisi dengan cermat,efisien-efektif;memiliki kemampuan-kemampuan persuasi,dan mampu memberikan motivasi yang baik kepada bawahan;
5. Mampu menilai dan membedakan aspek yang positif dari yang negative dari setiap pribadi dan situasi,agar mendapatkan cara yang paling efisien untuk bertindak.
2.3 Penilaian Terhadap Isi Buku
Kelebihan Isi Buku :
~Memuat secara lengkap tentang Kepemimpinan antara lain sebagai berikut :
· Pengertian Kepemimpinan
· Tipe-Tipe Kepemimpinan
· Gaya Kepemimpinan
· Sifat Kepemimpinan
· Tugas Kepemimpinan
· Fungsi Kepemimpinan
· Dsb.
~Memuat tentang hubungan kelompok dengan Pemimpin
~Memuat tentang Kepemimpinan di Indonesia
~ Buku pemimpin dan kepemimpinan ini dapat dijadikan buku wajib bagi calon-calon pemimpin, baik itu mahasiswa yang sedang berpose membentuk diri menjadi calon-calon pemimpin ataupun para pekerja yang
sedang melangkah menuju jenjang karier. Termasuk juga mereka yang sedang duduk di kursi kepemimpinan, dapat menjadikan buku ini sebagai rujukan dalam mengelola kepemimpinan lebih baik lagi. Buku ini tidak
sekedar memberikan, konsep, teori, ciri, model, tipe, dan contoh pemimpin dan kepemimpinan. Lebih jauh lagi buku ini memberikan jalan terang menuju kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang berhasil.
sedang melangkah menuju jenjang karier. Termasuk juga mereka yang sedang duduk di kursi kepemimpinan, dapat menjadikan buku ini sebagai rujukan dalam mengelola kepemimpinan lebih baik lagi. Buku ini tidak
sekedar memberikan, konsep, teori, ciri, model, tipe, dan contoh pemimpin dan kepemimpinan. Lebih jauh lagi buku ini memberikan jalan terang menuju kepemimpinan dan menjadi pemimpin yang berhasil.
] Kekurangan Isi Buku :
~Tidak menjelaskan secara rinci apa itu kepemimpinan abnormal
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan untuk memcapai suatu tujuan. Cara seorang pemimpin dalam melakukan tugasnya merupakan suatu hal yang penting diperhatikan agar dapat mempengaruhi orang lain mulai dari dirinya sendiri, keluarga, sekolah hingga di lingkungan yang besar yaitu Negara. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari lingkungan yang kecil. Dengan melakukan critical book report ini maka kita dapat membandingkan dua buku tentang kepemimpinan dengan pengarang yang berbeda sehingga wawasan kita akan kepemimpinan bertambah.
3.2 Saran
Akan lebih bagus lagi jika isinya diperlengkap lagi dan juga penampilannya dipercantik agar menarik minat seseorang untuk membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Dr.Kartini. 2011. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Rajawali Press
Suseno, Darmo Budi. 2009. Leader yang Ship. Jakarta: Milestone
Posting Komentar
0 Komentar
Mari Berdiskusi Tentang Topik Ini